Tidak terasa sudah setengah tahun saya menjalani proses sebagai mahasiswa PhD di Griffith University. 6 bulan memang belum lama dan perjalanan untuk menyelesaikan misi PhD baru saja dimulai perjalanan sebenarnya. Sejak pertama kali sampai di Gold Coast hingga saat ini banyak yang sudah saya lewati.
Saya berefleksi dalam 6 bulan ini sudah banyak yang saya lalui, terutama terkait kehidupan di luar kampus. Soal bagaimana proses mencari rumah, mengajak keluarga ke Australia, hingga berbagai hal yang saya alami terkait proses settlement untuk memulai hidup di Australia.
Dalam postingan kali ini saya ingin share soal perjalanan awal sebagai mahasiswa PhD di Griffith University. Oke ini beberapa yang bisa saya share:
PhD di Australia by Research
Sebagian besar, kalo tidak bisa disebut hampir seluruhnya, program PhD di Australia adalah PhD by research. Artinya mahasiswa PhD disini, rata rata memulai dan menjalani program untuk mengerjakan satu buah project penelitian.
Karena fokus pada satu penelitian sehingga apa yang dikerjakan sudah mengkerucut sejak dari awal. Mahasiswa langsung mengerjakan project riset dari awal, tidak perlu atau tidak diwajibkan mengambil kelas atau menjalani tahapan tertentu. Pengayaan metodologi dan pengetahuan akan diarahkan pada substansi yang akan membantu menyelesaikan project penelitian yang sedang dilakukan.
Berbeda misalnya dengan program PhD by course seperti di AS misalnya. Mahasiswa PhD harus mengambil serangkaian courses sebelum betul-betul melakukan penelitian. Tahapannya biasanya mengambil kursus selama 4 semester, baru setelah itu melakukan sidang komprehensif dan baru memulai riset.
Sehingga dalam sistem seperti itu, mahasiswa PhD harus menghabiskan minimal 3.5 - 5 tahun untuk menyelesaikan programnya. Karena perlu minimal 2 tahun untuk kursus dan 1.5 - 3 tahun untuk mengerjakan riset.
Sementara dalam PhD by research seperti disini, program disusun untuk bisa diselesaikan lebih cepat yaitu 3 tahun. Waktunya lebih singkat, desainnya 3 tahun, bisa diperpanjang jika ada kejadian atau kebutuhan yang mendesak.
Sebagai konsekuensinya, di Australia beasiswa untuk S3 biasanya juga mengcover untuk jangka waktu 3 tahun.
Tahapan PhD di Australia
Di Australia PhD biasanya dibagi kepada 4 tahapan atau milestone. Setidaknya ini yang berlaku di kampus saya di Griffith University. Empat milestone itu adalah Early Candidature Milestone (ECM), Confirmation, Thesis and Candidature Review Milestone (TCRM), dan Submission.
Early Candidature Milestone terjadi di 6 bulan pertama. Di tahap ini pada dasarnya kita memastikan bahwa rencana penelitian kita benar-benar dikembangkan jadi rencana utuh proyek penelitian. Bagian utama yang akan diperdalam adalah latar belakang masalah, metodologi, rencana data yang mau digunakan dan timeline pengerjaan project.
Selain itu di fase ini juga dibuat rencana pengembangan karir, dan juga apa yang perlu disiapkan untuk mencapainya. Semua rencana ini dikonsultasikan dengan supervisor dan perwakilan fakultas dalam sebuah pertemuan.
Tahap kedua adalah Confirmation, di 6 bulan kedua. Dalam tahap ini selain mematangkan apa yang sudah dibuat di fase ECM kita juga melakukan literatur review. Dalam tahap Confirmation ini kita akan mempresentasikan draft proposal dan literatur review kepada seorang penguji diluar dua orang supervisor yang membimbing proses disertasi. Dalam tahap konfirmasi rencana penelitian akan dinilai apakah merupakan sebuah rencana yang cukup matang atau perlu perbaikan.
Di tahap ketiga TCRM, di akhir tahun kedua, sudah masuk substansi. Di tahap ini kandidat seharusnya sudah melakukan pengambilan data dan mungkin sudah melakukan analisa sehingga bisa mempresentasikan hasil awal dari penelitiannya. Di tahap ini, yang akan direview dalam seminar hasil awal adalah hasil yang sudah di dapatkan di lapangan. Pengujian bisa dalam hal data yang dipakai atau cara melakukan analisa. Bisa dalam bentuk review hasil yang lebih dalam.
Baru di tahun ketiga masuk masa submission dimana kandidat sudah fokus untuk menuliskan hasil. Di tahap ini ada dua milestone yaitu minimum submission dan full submission di akhir tahun ketiga dan bisa sampai tahun keempat jika diperlukan. Namun di tahap ini bisa dukungan dana dari beasiswa sudah selesai di tahun ketiga bagi yang memakai beasiswa dari kampus di Australia. Kasusnya akan berbeda bagi yang dapat beasiswa AAS atau beasiswa pemerintah Indonesia (seperti LPDP, BPI atau MORA) yang masih mengcover biaya hingga tahun keempat.
Nah di tahap keempat ini sudah masuk masa masa fokus edit dan revisi tulisan, atau bahkan sudah submit atau publikasi sebagian hasil disertasi ke jurnal dan konferensi.
Kurang lebih ini tahapan-tahapan yang akan dilalui selama PhD.
Testimoni di akhir ECM
Beberapa hal yang saya rasakan di akhir ECM ini adalah soal kemandirian. Pada akhirnya perjalanan menyusuri program ini adalah perjalanan akademik mandiri. Kandidat yang akan menentukan kemana arah proyek penelitian ini akan dibawa. Supervisor sebagai akademisi senior, 'hanya' akan membantu menunjukkan jalan dan langkah untuk mempermudah perjalanan. Namun kandidat yang akan memegang kendali paling besar.
Hal lain yang akan berpengaruh cukup besar juga adalah hal hal non teknis yang terkait dengan situasi dan kondisi kandidat. Misalnya dalam kasus saya yang sudah berkeluarga, perhatian juga soal bagaimana beradaptasi di awal untuk memastikan akomodasi, bagaimana menggunakan transportasi publik, membeli kendaraan dan perjalanan bagi keluarga. Hal hal non teknis seperti ini tidak bisa dianggap enteng dan menjadi dasar dan pendukung utama yang bisa mendukung kenyamanan dan ketenangan dalam belajar sebagai mahasiswa S3.
Setiap tahapan dari milestone PhD memiliki tantangannya tersendiri. Saya akan share secara terpisah soal ECM di postingan lain.
Sementara ini dulu, semoga bermanfaat. Terima kasih.
Post a Comment
Thanks to visit my blog
Terima kasih sudah berkunjung