Salah satu syarat penting dalam aplikasi beasiswa adalah personal statement! Ini adalah essay singkat yang harus dibuat untuk meyakinkan pemberi beasiswa untuk memberikan salah satu slotnya kepada kita. Setidaknya memberikan kita kesempatan untuk dapat lolos tahap wawancara.
Lalu bagaimana kita mengembangkan sebuah essay soal personal statement? Apa yang harus ditulis? dan bagaimana memulainya? Saya coba share pengalaman saya.
Apa Itu Personal Statement?
Singkatnya personal statement adalah tulisan singkat yang menjelaskan siapa kita? dan mengapa kita layak diberikan kesempatan? Ini adalah 'jualan' kita kepada pemberi beasiswa atau sponsor. Satu kesempatan untuk menunjukkan bahwa beasiswa yang akan diberikan akan bermanfaat tidak saja untuk pengembangan pribadi namun untuk mewujudkan visi dan misi yang ingin dicapai sponsor.
Karena singkat, biasanya personal statement biasanya tidak lebih dari 2 halaman. Kurang lebih, ini adalah tulisan singkat sepanjang 4000 karakter. Formatnya tidak ada yang standar. Ada pemberi beasiswa yang memberikan pertanyaan kunci, sehingga kita bisa menulis fokus menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Misalnya essay untuk program CCIP Fulbright, kandidat diberikan beberapa poin pertanyaan untuk dijabarkan.
Namun untuk beasiswa lain hanya diberikan petunjuk dan perintah umum, tanpa pertanyaan spesifik. Sehingga kita bisa mengeksplor apapun yang menurut kita penting untuk disampaikan. Misalnya untuk LPDP dan Fulbright degree (master dan doktoral), peserta tidak diberikan batasan pertanyaan tertentu.
Karena itu kita harus benar-benar memahami apa sebetulnya essay yang perlu dibuat sesuai permintaan sponsor.
Apa yang mesti ditulis dalam Personal Statement?
Yang paling utama yang perlu ditulis adalah kekuatan dan keunikan kita. Sederhananya apa kualitas yang dimiliki sehingga layak untuk mendapatkan kesempatan langka yang diperebutkan banyak orang seperti beasiswa ini? Contohnya apakah kita pernah berkontribusi terhadap penyelesaian suatu isu sosial, kualitas kepemimpinan, dan peran peran lain di masyarakat. Bisa juga diceritakan kelebihan karakter pribadi yang dimiliki.
Suatu program beasiswa akan diberikan kepada seorang individu yang memiliki kualitas tertentu. Namun tentunya beasisa itu bisa meningkatkan kualitas yang bersangkutan dan membawa dampak yang lebih luas kepada masyarakat. Maka ketika menjelaskan sisi positif diri kita, perlu disampaikan dalam konteks yang lebih luas dampaknya kepada masyarakat. Apa impact yang bisa kita berikan kepada masyarakat dengan kesempatan yang ada.
Namun tentunya personal statement juga perlu disesuaikan dengan visi dan misi dari pemberi beasiswa. Maka kita mesti menyusun esainya in line dengan apa yang diharapkan dari program beasiswa yang diberikan. Pelajari latar belakan dan visi misi atau profil pemberi beasiswa yang akan anda target.
Bagaimana cara memulainya?
Tulis apapun yang ingin anda sampaikan. Goresan kata pertama adalah awal yang harus dilakukan. Kemudian menjadi kalimat, paragraf hingga menjadi tulisan yang utuh. Tuliskan saja dulu yang ada dalam benak yang menurut kita bisa menjadi menarik dan menjadi nilai tambah diri kita kepada donor atau sponsor. Draft pertama, pasti tidak akans sempurna. Namun ia menjadi modal utama yang menentukan apakah kita sanggup membuat personal statement atau tidak!
Setelah ada draft pertama, maka memperbaikinya akan lebih mudah. Ingat bahwa membuat draft pertama mungkin tidak akan selesai dalam jangka waktu yang singkat. Butuh waktu. Namun disitulah tantangannya, dalam membuat essai kesabaran untuk memulai dan menyelesaikannya adalah hal lain yang menjadi kualitas kita. Namun sekali lagi jangan mencari kesempurnaan, karena kita punya cukup waktu untuk memperbaikinya.
Jika sudah jadi draft pertama, maka bisa diendapkan beberapa hari atau mintakan orang lain untuk memberi tanggapan atau review. Dua kepala lebih baik dari satu kepala. Meminta orang lain membaca dan memberi masukkan akan membuat essai kita jauh lebih baik.
Beberapa tips
Ada beberapa hal yang menurut saya perlu diperhatikan. Pertama adalah tunjukkan orisinalitas. Meskipun kita mencoba untuk mencontoh essai orang lain yang sudah berhasil menembus beasiswa tersebut, hindari jauh-jauh untuk melakukan copy paste, atau menyalin plek sama persis. Karena orisinalitas itu sangat berharga. Essay yang benar-benar kita kembangkan akan bisa lebih mewakili dan menunjukkan siapa kita sebenarnya. Jangan sampai, essai kita bagus namun saat wawancara, mengecewakan karena tidak sesuai harapan.
Kedua, pastikan untuk cek dan ricek penulisan. Lakukan proofread, apakah ada kata yang salah tulis, kurang jelas makna kalimat atau teknis lain. Kesalahan kecil, menunjukkan kualitas kita juga. Pastikan juga untuk menulis dalam kalimat yang tegas dan ringkas serta bernada aktif. Jangan membuat kalimat yang bermakna ganda, atau kurang jelas (vague). Spesifik, jelas dan maknanya tuntas. Itu yang perlu kita pastikan.
Ada beberapa tips lain yang bisa dijalani, namun saya percaya setiap orang punya gaya dan metode sendiri dalam mengembangkan dokumen. Saya coba jelaskan juga di dalam video berikut di bawah ini.
Jika ada yang berminat melihat esai personal statemen yang dulu saya pernah kembangkan silahkan cek di link tulisan saya di bawah ini, Fulbright (2): Sharing Persiapan dan Seleksi Administratif. Bisa dicari di bagian akhir ada contoh essai personal statement. Hanya sekedar inspirasi, bukan untuk disalin dan digunakan.
Akhirnya semoga sukses dengan perjuangannya memburu beasiswa. Semoga sharing ini bisa membantu dan memberikan manfaat. Terima kasih.
Post a Comment
Thanks to visit my blog
Terima kasih sudah berkunjung