Fakta bahwa merokok membuat sakit sudah menjadi pengetahuan umum. Berbagai penelitian kedokteran menunjukkan bahwa merokok menyebabkan berbagai macam penyakit dari ujung kepala hingga ujung kaki. Beberapa penyakit yang terkenal soal rokok adalah penyakit pernapasan, serangan jantung, kanker serta gangguan kehamilan dan janin.
Meski begitu secara detail apa saja penyakit yang ditimbulkan perilaku merokok tidak semua orang tahu. Padahal efek negatif merokok tidak hanya berpengaruh pada kesehatan namun juga ekonomi dan kesejahteraan keluarga.
Bahaya Bagi Kesehatan
Rokok mengandung 7.000 zat kimia yang 69 diantaranya merupakan penyebab kanker (karsinogenik). Berbagai kandungan zat kimia tersebut bisa menyebabkan berbagai penyakit dalam tubuh. Tidak semua tahu bahwa merokok tidak hanya berbahaya bagi perokok tapi juga orang-orang yang berada di sekitarnya.
Bahaya bagi Kesehatan Perokok
1. Rambut Rontok
Hubungan konsumsi rokok dengan kerontokan rambut belum banyak diketahui orang. Faktanya merokok dapat memperlemah system kekebalan tubuh sehingga rentan terhadap berbagai penyakit seperti lupus erythematosus yang menyebabkan rambut mudah rontok, sariawan, serta erupsi cutan (bintik merah) di wajah, kulit kepala dan tangan.
2. Hilangnya Pendengaran
Perokok berisiko kehilangan pendengarannya lebih awal. Karena merokok menyebabkan endapan di dinding pembuluh darah yang akan mengganggu laju aliran darah di bagian dalam telinga. Proses ini pada akhirnya akan menyebabkan infeksi pendengaran dan mengancam perokok untuk kehilangan pendengaran lebih cepat.
3. Menimbulkan Kebutaan
Studi yang diterbitkan tahun 2007 oleh ‘Archives of Ophtalmology’ menyatakan bahwa perokok empat kali lebih berisiko mengalami degenerasi makula, pusat retinia, yang akan menghancurkan ketajaman dan daya penglihatan sentral. Hal ini berisiko membawa kepada kebutaan.
Merokok juga dapat menyebabkan katarak yaitu memutihnya lensa mata yang dapat menghalangi cahaya masuk ke mata. Zat-zat kimia berbahaya yang dihisap dan masuk ke dalam paru-paru juga akan dialirkan ke mata. Data menyebutkan 40% kasus katarak terjadi pada perokok.
4. Penyakit mulut
Selain berisiko menyebabkan kanker mulut dan kanker leher, merokok juga berisiko menyebabkan berbagai penyakit mulut lainnya seperti penyakit gigi dan pernafasan.
5. Kerusakan Gigi (Karies)
Kebiasaan merokok akan mempengaruhi keseimbangan zat kimia di dalam mulut. Salah satu efeknya adalah pembentukan plak dan karang gigi yang berlebihan. Akibatnya gigi menjadi kuning dan terjadilah karies.
6. Gangguan Kulit
Merokok dapat merusak asupan protein yang menjaga kekenyalan kulit (elastisitas), mengurangi asupan vitamin A dan menghambat aliran darah. Selain itu merokok juga menghambat asupan oksigen ke kulit. Akibatnya kulit perokok menjadi lebih kering terutama di sekitar bibir dan mata serta menimbulkan selulit. Inilah sebab perokok kelihatan lebih tua dibanding non perokok.
Namun hal yang lebih menakutkan lagi adalah risiko terkena kanker kulit. Penelitian menunjukkan perokok lebih berisiko terkena cutaneus squamus, yaitu sejenis kanker yang meninggalkan bercak pada kulit.
7. Serangan Jantung, Stroke dan Diabetes
Salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia adalah serangan jantung yang diantara faktor risiko-nya adalah konsumsi tembakau (merokok). Merokok mengakibatkan pengerasan dan penyempitan pembuluh darah karena penumpukan lemak di arteri yang menghambat aliran darah dan memaksa jantung bekerja lebih keras. Denyut jantung menjadi lebih cepat dan menaikkan risiko hipertensi. Inilah menyebabkan angina atau rasa nyeri di dada. Jika sudah lebih parah, penumpukan lemak akan memblok aliran darah yang kemudian menimbulkan serangan jantung, stroke dan diabetes melitus.
8. Penyakit Paru Kronis
Rokok dikonsumsi dengan cara dihisap ke dalam paru-paru yang mengganggu kinerja dan pertumbuhan paru-paru. Bahan kimia dalam rokok akan merusak sel-sel di dalam paru-paru dan membentuk sel kanker. Karenanya merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit serius terkait paru seperti kanker, bronchitis, peneumonia dan emfisema.
Merokok dapat meningkatkan risiko kematian akibat penyakit paru kronis hingga 10 kali lipat. Data berbagai studi menunjukkan 90% kanker paru-paru terkait dengan perilaku merokok, dimana 10% (1 dari 10) perokok sedang dan 20% (1 dari 5) perokok berat berisiko meninggal karena kanker paru-paru.
9. Berbagai Macam Kanker
69 dari 7000 zat kimia merupakan zat karsinogen (penyebab kanker). Maka risiko terkena kanker bagi perokok lebih besar dari non perokok. WHO menyatakan bahwa perokok 22 kali lebih berisiko terkena kanker paru, 6 – 7 kali lebih berisiko terkena kanker lidah, mulut dan kelenjar ludah, 12 kali lebih berisiko terkena kanker kerongkongan dan 8 – 10 kali lebih besar terkena kanker oesophagus. Kanker lain yang berisiko bagi perokok adalah kanker payudara bagi perempuan, kanker serviks dan kanker uterus.
10. Gangguang Pada Lambung
Konsumsi rokok dapat mengganggu ketahanan tubuh dari bakteri yang mengganggu kesehatan lambung. Merokok melemahkan otot yang mengontrol bagian bawah kerongkonan yang menjadikan asam lambung bergerak ka arah yang salah. Penurunan kemampuan lambung dalam menetralkan asam lambung setelah makan akan menggerogoti lambung dan menimbulkan berbagai gangguan kesehatan. Namun selain menimbulkan Asam Lambung merokok juga berisiko menyebabkan penyakit lain seperti tukak lambung, ulkus hingga kanker pada lambung.
11. Menambah Risiko Tulang Rapuh (Osteoporosis)
Zat kimia yang terkandung dalam rokok bisa mengganggu bahkan menghentikan sel pembentuk dan penguat tulang (sel konstruksi). Karbon monoksida dikonsumsi perokok lebih mudah terikat dalam darah dan akan menurunkan pengangkutan oksigen hingga 15%. Sehingga perokok kehilangan kerapatan (densitas) tulangnya dan menjadi lebih mudah patah/ratak. Penyembuhan pada tulang pun 80% lebih lama pada perokok.
12. Impotensi dan Gangguan Organ Reproduksi
Merokok pada pria menyebabkan impotensi, mengurangi produksi sperma dan kanker testis. Karena merokok mengakibatkan penyempitan pembuluh yang menyalurkan darah ke penis dan bisa menyebabkan disfungsi ereksi / impotensi hingga 50%.
Selain itu, merokok juga mengganggung kesuburan pada wanita dan mengurangi kemampuan dalam melawan infeksi HPV (Human Papillomavirus). Sehingga selain terganggu kesuburannya, perempuan perokok juga rentan terhadap kanker serviks.
13. Gangguan terhadap Kehamilan dan Janin
Ibu hamil yang perokok atau terpapar asap rokok orang lain akan membahayakan kesehatan reproduksi dan janin. Janin yang dikandung berisiko mengalami keguguran, kematian, BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah) atau SID (sudden infant death / kematian bayi mendadak).
14. Penyakit Beurger
Beurgeur atau gangrene dikenal juga dengan istilah thoaboanginosis obliteran terjadi kaerna terhambatnya aliran darah pada bagian kaki. Hal ini terjadi kaerna proses inflamasi pada arteri vena dan syaraf utama kaki yang jika dibiarkan tanpa perawatan, akan menyebabkan matinya sel tubuh bagian tersebut sehingga pasien perlu diamputasi.
Bahaya Bagi Non-Perokok
Selain kesehatan perokok, merokok juga bisa mengganggu kesehatan orang lain disekitarnya. Karena asap rokok yang dihisap dapat beredar ke lingungan tempat si perokok melaksanakan aktifitasnya. Siapapun yang terpapar asap rokok orang lain (perokok pasif) berisiko mengalami masalah kesehatan serius.
Biasanya yang menjadi perokok pasif adalah pekerja di lingkungan yang membolehkan merokok, perempuan yang terpapar asap rokok di rumah dan juga anak-anak. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010 menunjukkan bahwa perokok pasif di Indonesia ada 92 juta orang dengan rincian 62 juta perempuan dan 30 juta laki-laki. Ironisnya tidak kurang dari 11,4 juta anak usia 0-4 tahun juga terpapar asap rokok di dalam rumah. Sementara itu data Indonesia Global Youth Tobacco Survey (GYTS) 2009 menemukan bahwa 81% anak Indonesia terpapar asap rokok di tempat umum dan 65% terpapar asap rokok di rumah (Indonesia Global Youth Tobacco Survey (GYTS) 2009).
Di Indonesia sendiri media social pernah heboh dengan meninggalnya salah seorang perokok di dalam rumah dan tempat kerja. Kisah Ibu Eike malah pernah diangkat sebagai tokoh dalam iklan layanan masyarakat oleh kementerian kesehatan. Kisah selengkapnya bisa dicek di dalam video berikut.
Bahaya Merokok Terhadap Ekonomi dan Kesejahteraan
Merokok juga berpengaruh terhadap ekonomi keluarga. Perilaku merokok dapat mengurangi anggaran keluarga untuk pendidikan, kesehatan dan anggaran kesejahteraan lainnya. Keluarga perokok cenderung mengeluarkan uang lebih banyak untuk konsumsi rokok daripada pengeluaran untuk pendidikan atau kesehatan. Di masyarakat bahkan berkembang sebuah lelucon bahwa lebih baik tidak makan daripada tidak merokok.
Fenomena ini terbukti dari data BPS selama 10 tahun yang konsisten menunjukkan bahwa pengeluaran rokok di dalam keluarga menempati posisi kedua setelah beras jauh mengungguli pengeluaran untuk pos lain yang lebih bermanfaat seperti kesehatan dan pendidikan. Sehingga perilaku mengurangi peluang keluarga untuk memakai uangnya bagi kepentingan yang lebih baik.
Peneliti LDFEUI, Abdillah Ahsan menyampaikan bahwa pengeluaran Rokok pada Rumah Tangga Perokok Termiskin tahun 2009 itu lebih besar daripada pengeluaran lain. Perhitungannya sebagai berikut :
• 11 x > dari Pengeluaran untuk Daging
• 7 x > dari pengeluaran untuk Buah-buahan
• 6 x > dari pengeluaran untuk Pendidikan
• 5 x > dari pengeluaran untuk Susu Telur
• 5 x > dari Pengeluaran untuk Kesehatan
• 2 x > dari Pengeluaran untuk Ikan
• 7 x > dari pengeluaran untuk Buah-buahan
• 6 x > dari pengeluaran untuk Pendidikan
• 5 x > dari pengeluaran untuk Susu Telur
• 5 x > dari Pengeluaran untuk Kesehatan
• 2 x > dari Pengeluaran untuk Ikan
Merokok Mengurangi Produktifitas Kerja
Perokok banyak yang berdalih bahwa kalo tidak merokok maka susah untuk konsentrasi sehingga kerja menjadi tidak produktif. Padahal banyak penelitian menunjukkan perilaku justru mengurangi produktifitas seseorang. Beberapa penelitian di negara maju menunjukkan merokok banyak menyita waktu kerja. Bayangkan saja jika sebatang rokok dikonsumsi selama 10 -15 menit, maka sebungkus rokok bisa menyita wakt 120 – 180 menit waktu produktifnya.
Penelitian dari seorang doktor ekonomi di UGM juga menunjukkan bahwa perokok memiliki produktiftas lebih rendah karena memiliki kondisi fisik yang relatif lebih lemah. Maka tidak heran jika beberapa perusahan mulai menerapkan perilaku merokok sebagai salah satu syarat dalam perekrutan karyawan.
Solusi
So, jika dilihat dari berbagai perspektif jelas sekali bahwa perilaku merokok menimbulkan banyak kerugian secara kesehatan maupun ekonomi. Maka tidak merokok adalah sebuah pilihan bijak. Karena sekali saja kecanduan maka sulit untuk berhenti dan bisa terjebak ke dalam berbagai kerugian seperti diatas.
Bagi yang sudah terlanjur menjadi perokok, segeralah berusaha berhenti merokok sesegera mungkin. Hidup sehat lebih baik daripada hidup dengan cara merokok (baca; menabung racun penyakit).
Post a Comment
Thanks to visit my blog
Terima kasih sudah berkunjung