Strategi Penguatan Keluarga Menuju Tatanan Hidup Baru dengan COVID-19

Meskipun masih belepotan dan kurang terstruktur saya berpartisipasi mewakili MCCC dalam diskusi daring bersama Nasyiatul Aisyiyah soal isu yang baru buat saya. Nama diskusinya "Strategi Penguatan Keluarga Menuju Tatanan Hidup Baru dengan COVID-19". Pembicara yang lain yang hadir adalah senior saya Mba Dr. Normasari, ketua PP Nasyiatul Aisyiyah dan juga wakil rektor Universitas Ahmad Dahlan, dan Ibu Dr. Brian Sriprahastuti dari Kantor Staf Presiden.  

Menarik sekali membincangkan konsep ketahanan keluarga dalam diskusi ini. Dari pencarian singkat saya mencari bahan untuk diskusi ini ada beberapa konsep kunci yang bisa kita elaborasi jika bicara soal isu ketahanan keluarga. Diantaranaya adalah 4 elemen kunci ketahanan keluarga, Resiliensi/kelentingan keluarga, 8 Tugas Perkembangan Keluarga, manajemen konflik keluarga dan Kerentanan Keluarga dan konsep kunci lain yang bisa kita elaborasi lebih lanjut. 

Saya juga baru tahu kalo ada guru besar IPB yang juga ahli dalam ketahanan keluarga yang namanya banyak tersohor dijadikan rujukan yaitu Prof. Euis Sunarti. Yang mau tahu lebih lanjut soal ketahanan keluarga dan konsep-konsep kunci yang saya sebut diatas silahkan browsing nama beliau pasti banyak yang bisa kita dapatkan. 

Ini isu yang menarik karena soal ketahanan keluarga semestinya adalah isu setiap orang. Khususnya setiap orang yang punya keluarga yang adalah semua orang. Pengetahuan dan kemampuan dalam mengelola dan mengurus ketahana keluarga adalah  bagian dari lifeskill yang harus dimiliki setiap orang. Dan ternyata sedikit banyak saya juga pernah bahas isu-isu ini dalam blog sederhana ini. Silahkan cek entry saya soal Keluarga di blog ini.  Terutama yang sangat saya rekomendasikan adalah soal Tiga Pertanyaan Besar agar Keluarga (Tidak) "Frantic/Kacau" yang merupakan saduran saya dari artikel Patrick Lencioni di Harvard Business Review soal 3 pertanyaan besar agar keluarga tidak kacau. 

Terima kasih buat PP Nasyatul Aisyiyah yang sudah memberikan kesempatan . Hikmah terbesar buat saya adalah terpapar dan terpaksa baca-baca soal isu ini. Jika ada yang berminat mendengarkan paparan saya dan pembicara lain, silahkan meluncur ke diskusinya di link di bawah ini. 

Semoga bermanfaat.