Sejauh pengamatan saya di US juga menerapkan sistem zonasi untuk sekolah dari mulai pre school bahkan hinggka ke Universitas. Di sekolah proximity atau kedekatan lokasi adalah salah satu persyaratannya. Seperti sekolah SD di Athens, Ohio sini ada dua SD yaitu East Elementary dan West Elementary. Seperti namanya, kedua sekolah itu dikhususkan untuk anak yang ada di zonasi masing-masing.
Manfaatnya tentu adalah dekatnya anak dengan tempat tinggal, kemudahan bagi orang tua untuk memantau. Juga karena kalo disini sekolah adalah salah satu hak warga, bahkan kewajiban. Ortu harus mengirim anak ke sekolah, dan pemerintah harus memastikan anak mendapatkan pendidikan. Misal secara teknis terkait dengan kemudahan jemputan sekolah. Anak bisa saja sekolah di zonasi lain dengan request khuss, tapi dengan konsekuensi dia tidak mendapatkan fasilitas antar jemput sekolah misalnya.
Saya belum cek dulu sejarahnya sistem zonasi diberlakukan disini dan bagaimana efeknya terhadap akses siswa terhadap pendidikan. Yang pasti sistem zonasi salah satunya adalah untuk mengurangi favoritisme antar sekolah satu dengan sekolah lainnya. Sekolah negeri ya maksudnya. Karena dengan sistem zonasi setiap sekolah mendapatkan kesempatan yang sama untuk mendapatkan murid, pun dengan begitu memiliki posisi yang sama di hadapan pemerintah. Artinya perlakuannya secara teori seharusnya sama, baik itu bantuan anggarannya, fasilitasnya, kurikulum dan yang lainnya. Semuanya semestinya sama.
Kedua juga untuk mengurangi disparitas input. Karena sekolah favorit biasanya yang masuk ya kualitas super juga karena inputnya sudah bagus. Sehingga sebagus atau buruk apapun kualitas proses akan bias bagi sekolah seperti itu karena inputnya memang sudah bagus. Sehingga itu juga mendorong semangat untuk memperbaiki proses bagi semua sekolah. Secara teori seperti itu, dalam praktek tentu selalu ada bias dan perbedaan di dalam lapangan.
Sistem zonasi memang juga harus diikuti dengan pemerataan ketersediaan sekolahnya. Sekolah yang terlalu gemuk tidak bagus, karena proses belajar tidak efektif, terlalu sedikit muridnya juga tidak baik karena sayang sumber daya. Maka pemerintah memamg harus menyediakan ketersediaan sekolah yang proporsional. Dalam hal ini, semua negara besar macam AS dan juga Indonesia selalu punya tantangan besar untuk memenuhinya. Tidak hanya dalam penyediaan fasilitas pendidikan, juga dalam bidang lain seperti kesehatan, atau infrastuktur sosial lainnya.
Namun kalo kita menunggu sebaran sekolah yang meratas, tentu tidak akan pernah kelar dan hanya akan menyandera kebijakan. Kebijakan yang baik seperti zonasi seperti ini penting juga untuk menciptakan demand perbaikan yang lain termasuk soal pemerataan akses sekolah.
Post a Comment
Thanks to visit my blog
Terima kasih sudah berkunjung