Kata 'Geng Motor', konotasinya sudah mengalami peyorasi di Indonesia. Bagi banyak orang, kata itu identik dengan aksi ugal-ugalan, kenakalan remaja bahkan kriminalitas. Ini tidak terlepas dari banyak berita buruk yang diliput media dari aksi kumpulan orang yang bermotor. Ini juga terkait dengan imaji negatif dari kata 'geng' sendiri dalam perbendaharaan kata dalam bahasa kita.
Makanya banyak orang lebih suka menggunakan pilihan kata klub dari pada geng. Nah saya ingin cerita salah satu klub motor gede di AS yang kegiatannya agak jauh dari imaji kebanyakan kita soal klub motor atau geng motor.
Waktu ke parkersburg, saya sempat melihat kumpulan orang yang mendisplay koleksi motor mereka di salah satu tempat parkir gerai makanan cepat saji. Berbeda dari imaji awal ada beberapa hal yang menarik; Pertama, kebanyakan anggotanya adalah ibu dan bapak paruh baya dan bahkan sudah senior. Jelas karena klub ini mayoritas anggotanya adalah veteran. Kedua, selain mendisplay motor dan kegiatan sosial mereka juga menggunakan ajang ini sebagai medium untuk melakukan penggalangan dana bagi para veteran perang di AS. Dan ketiga, sama sekali anggotanya nggak keliatan sangar, bahkan sangat ramah.
Cek saja di video berikut:
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment
Thanks to visit my blog
Terima kasih sudah berkunjung