Negeri Sinetron Sosmed Indonesia
Salah satu kritik paling besar soal sinetron di TV, adalah cara pandang yang bipolar dan simplistis. Misalnya satu karakter sudah jahat, selamanya dia jahat. Tidak ada kebaikan sama sekali. Semua dibikin serba hitam putih. Padahal dalam kenyataan tidak seperti itu.
Persis dengan apa yang terjadi saat ini, terutama kalo perhatikan Pilkada DKI. Pada kenyataannya, orang yang tidak suka satu calon itu macam-macam alasannya. Ada yang karena programnya, kinerjanya atau pembawaannya. Tapi yang diekspose adalah yang karena agamanya. Sehingga semua yang anti dicap sebagai anti demokrasi.
Padahal siapa yang pertama kali bawa isu ini ke tingkat yang lebih gaswat?
Post a Comment
Thanks to visit my blog
Terima kasih sudah berkunjung