Selama
seminggu saya berkesempatan berkunjung ke Eropa untuk menghadiri Konferensi
Kesehatan Paru (45th World Lung Conference) dari 27 Oktober – 3
November 2014. Sempat transit dan sebentar ‘ngintip’ ke Paris, namun tujuan utama
saya dalam perjalanan ini adalah Barcelona, ibukota Katalan/Catalonia sebuah
komunitas otonom atau negara bagian dari kerajaan Spanyol.
Barcelona
sejatinya adalah kota kecil, luasnya kurang lebih 100 km2 dengan penduduk 1,6
juta orang. Barcelona terletak di sebelah tenggara negara spanyol. Dari paris
penerbangan ditempuh dengan hanya 2 jam saja. Salah satu indikasi bahwa
barcelona itu kecil adalah satu jalan yang membelah barcelona menjadi dua
bagian secara diagonal, namanya Diagonal Avenue, atau Jalan Raya Diagonal. Jalan
ini membelah Barcelona dari ujung ke ujung. Dengan menyusuri jalan utama ini
anda sebetulnya sudah setengah jalan mengelilingi kota Barcelona. Di ujung
paling barat jalan ini and sudah dekat ke Camp Nou Stadium markasnya Barcelona
FC.
Barcelona juga adalah kota kedua terbesar di Spanyol setelah Madrid, dan merupakan salah satu kota wisata nomer 3 di Eropa setelah London dan Paris. Setiap tahun kurang lebih 8 juta pelancong mengunjungi kota ini. Salah satu tempat-tempat wisata yang menarik adalah berbagai karya peninggalan Antoni Gaudi. Beberapa karyanya yang saya sempat kunjungi selama di sana adalah Casa Batlo, Parc Guell, Sagrada Familia, Casa Milla dll.
Mesjid, Camp Nou dan Beberapa Tempat Wisata
Hari
pertama perjalanan di Barcelona saya menyempatkan diri untuk berkunjung ke
salah satu mesjid bernama Mesjid Tharis Bin Ziyad di daerah Carrer de
L’Hospital. Daerah yang agak kumuh namun memiliki beberapa mesjid di sekitar
situ. Menyempatkan diri shalat Ashar disana dan bertemu beberapa muslim dari
Afrika terutama dari Maroko. Kondisi mesjid sangat sederhana, sepertinya ini
adalah ruko atau flat yang dijadikaan tempat shalat oleh warga sekitar.
Beberapa quran dengan terjemah berbagai bahasa tertata rapi di salah sudut
mesjid ini. Posisinya memanjang dengan di belakang terdapat tempat wudu kecil
dan toilet untuk jamaah. Uniknya karena lokasi yang kurang ideal, pintu masuk
tepat di depan tempat imam memimpin shalat.
Selain
mesjid beberapa tempat juga sempat saya kunjungi. Yang paling berkesan tentunya
Stadion Camp Nou, markas FC Barcelona salah satu klub sepakbola paling sukses
di dunia. Meskipun saya bukan penggemar Barcelona atau Lionel Messi, namun ke
barcelona memang rasanya kurang pas kalo tidak berkunjung ke stadion ini. Saya
dua kali mengunjungi Camp Nou, pertama untuk sekedar jalan-jalan melihat
stadion dari dekat dan kedua menonton pertandingan antara FC Barcelona melawan Celta Vigo.
Masayarakat
kota ini sangat bangga dengan FC Barcelona. Karena ia bukan hanya sekedar klub,
namun ia juga representasi kultur dan komunitas Katalan terhadap Kerajaan
Spanyol. Seperti kita ketahui hubungan antara Catalonia dengan Madrid memang
tidak harmonis akibat sejarah panjang penindasan di masa lalu. Tidak heran jika
warga Barcelona sama sekali tidak merasa sebagai bagian dari Madrid atau
Spanyol secara keseluruhan. Selama di sana banyak sekalo simbol-simbol yang
menunjukkan hal tersebut, dari mulai bendera-bendera Catalan yang dipasang,
sticker dengan tulisan ‘Barcelona is not Spain’ hingga ke bahasa yang berbeda
dengan bahasa Spanyol.
Saya
juga berkunjung ke beberapa tempat lain seperti La Rambla, salah satu pusat
souvenir dan kuliner, Parc de Montjuic, sebuah kawasan wisata yang terkenal
dengan kereta gantungnya.
Tata Kota barcelona
Salah
satu yang menurut saya layak untuk dicontoh di barcelona adalah soal
pengelolaan kota yang sangat humanis. Meskipun Barcelona merupakan salah satu
kota besar namun suasanya sangat ramah bagi pejalan kaki dan pengendara sepeda.
Jalan-jalan besar licin di beberapa ruas utama selalu menyisakan jalur yang
luas untuk pejalan kaki dan pengendara sepeda. Bukan hanya itu jalur-jalur
tersebut juga terintegrasi dengan jalur kereta api bawah tanah. Sehingga lahan
yang ada digunakan dengan sebaik-baiknya.
Untuk
moda transportasi pilihannya juga sangat banyak. Bisa memilih sewa sepeda untuk
santai berolahraga, bis yang besar dan nyaman dan tentunya Rapid Mass Transport
berupa kereta api dan Tram. Seluruh pengelolaan moda transportasi itu juga
sudah terintegrasi dengan sistem pembayaran otomatis yang memudahkan kita untuk
berganti dari satu moda transportasi satu ke yang lainnya dengan hanya satu
kali bayar.
Untuk
tempat tinggal juga sangat menarik, keterbatasan tanah perkotaan mendorong
pemerintah untuk menyediakan tempat tinggal yang nyaman secara vertikal (rumah
susun). Di pusat kota atau di daerah agak pinggir flat dan apartemen
terintegrasi dengan pusat perbelanjaan. Lantai dasar biasanya dipakai untuk
pusat perbelanjaan atau toko-toko yang menjual kebutuhan warga. Lantai dua ke
atas digunakan untuk tempat tinggal. Dan jika diperhatikan di setiap blok
selalu tersedia community center bagi warga. Ada tempat bermain untuk
anak-anak, sekolah dan di beberapa blok juga tersedia lapangan sepakbola.
Entah
pajaknya tinggi atau tidak, namun pemerintah Barcelona sepertinya mampu
mengatur keseimbangan antara pertumbuhan bisnis dan kenyamanan untuk tinggal di
sebuah pemukiman. Tidak heran jika Barcelona juga masuk ke dalam salah satu
kota yang nyaman untuk dihuni di dunia (most livable city).
Home Sweet Home
Namun
seindah-indahnya Barcelona tetap Kita adalah turis disitu. Ada banyak hal yang membuat
kagum namun tidak semua nyaman untuk dijalani. Dalam soal tata kota dan
pengelolaan pemerintahan, banyak sekali yang bisa dipelajari, namun secara kultur
juga banyak yang tidak bisa diikuti. Salah satu catatan saya jika berkunjung ke
mancanegara adalah soal standar kebersihan yang berbeda. Bagi seorang muslim,
pergi ke toilet tentu butuh air untuk membasuh muka atau melakukan istinja. Namun hal seperti ini sulit ditemukan
di toilet standar Eropa. Belum lagi masalah makanan, tempat ibadah dan tetek serta bengek lainnya yang bisa menambah banyak daftar lagi. Dengan segala kemewahan negara luar eropa tetap “Indonesia is the best place to live, because
it is home! where our heart belong”.
Post a Comment
Thanks to visit my blog
Terima kasih sudah berkunjung