9:15 AM Wednesday January 25, 2012
by Lisa Petrilli
Saya belajar betapa pentingnya berjejaring, dan
menyadari bahwa saya sebetulnya tidak begitu suka dengan berjejaring, ketika
awal karir saya. Saat itu saya baru lulus dan bekerja di sebuah divisi
perencanaan strategis sebuah perusahaan besar, dan unit bisnis kami diundang ke
sebuah pesta perpisahan salah seorang eksekutif top. Bapak yang pensiun
tersebut adalah seseorag yang yang sangat saya hormati selama masa kerja
percobaan saya, dan saya ingin ia tahu bahwa ia sangat berpengaruh bagi saya.
Selama saya mengikuti pesta tersebut, sebagai seorang
yang introvert saya biasanya menghindari kegiatan semacam ini karena membuat
saya tidak nyaman. Apalagi ketika tahu bahwa di pesta itu akan banyak senior
eksekutif yang datang, saya jadi semakin takut. Akhirnya, saya menumpahkan
ketakutan saya dan pergi ke pesta itu. Saat saya datang ternyata ruangan kosong
dan hanya ada teman sang eksekutif dan beberapa teman dekatnya. Malam itu,
karena hanya sedikit yang hadir, saya memiliki kesempatan dan keuntungan untuk
terlibat dalam pembicaraan intim dengan beberapa eksekutif tingkat atas dari
perusahaan, dan mendapat pengalaman bahwa pertemuan itu terbukti sangat penting
bagi kemajuan karir saya.
Malam itu saya belajar pentingnya berjejaring dan
menyadari bahwa saya harus mencari cara untuk bergabung dalam kegiatan bisnis
dengan cara yang membuat saya nyaman. Kemudian saya menemukan langkah-langkah
strategis yang bisa digunakan oleh seorang introvert, dan akhirnya menulis "The Introvert's Guide to Success in Business and
Leadership". Karena saya menemukan cara untuk berjejaring saya
kemudian menemukan diri saya matang dalam peran memimpin tim perusahaan yang
cerah sebagai seorang manajer pemasaran pada usia 26 tahun dan mewakili
perusahaan di konferensi OBB di Geneva. Kemudian saya menjalankan bisnis
senilah $750 juta dan menegosiasikan kontrak farmasi dengan perusahaan top
dunia, semua itu dengan cara saya bekerja secara efektif dengan kecenderungan
saya yang seorang introvert.
Inilah beberapa tipsnya :
Saya belajar menghargai introversi saya daripada
mengingakrinya.
Saya bertemu dengan orang-orang introvert dalam bisnis
yang menganggap seakan-akan introversi dirinya adalah sebuah wabah yang harus
ditanggulangi jika ia ingin sukses. Itu salah. Introversi sederhananya adalah
suatu preferens untuk kondisi batin dan ide karena dari situlah kita
mendapatkan energi. Dengan memahami dan menerima preferensi ini, seorang
introvert bisa mengoptimalkan waktu dengan ide-ide untuk meperbaiki dan
mengisinya kembali. Keadaan ini akan membuat mereka menjadi sangat powerful dan
persuasive saat situasi berjejaring muncul.
Saya sadar bahwa percakapan satu demi satu akan
menjadi jalan hidup saya ketika berjejaring. Secara umum, kegiatan-kegiatan
bisnis –khususnya kegiatan kegiatan berjejaring yang membutuhkan persinggungan
dengan beberapa kelompok – sangat sulit dilakukan para intorvert. Sehingga
kebalikan dari hal ini, saya belajar dan mencoba membuat satu percakapan hanya
dengan satu orang dalam satu waktu. Saat saya menggunakan pendekatan ini, saya
mendapatkan percakapan yang lebih produktif dan membentuk hubungan bisnis yang
lebih baik –dan saya tidak terlalu capek dengan pengalaman seperti itu.
Saya berhenti takut menjadi seseorang yang mencoba
memulai.
Sisi introvert saya berpikir bahwa berusaha
memperkenalkan diri adalah berisiko. Saya khawatir bahwa target saya tidak akan
tertaruk berbicara dengan saya dan akan membuat ia tidak nyaman. Saya belajar
bahwa ketika saya mengulurkan tangan dengan senyuman dan perkenalan usaha saya
selalu disambut dengan baik, bahkan ketika saya mencoba mendekati eksekutif
yang berada di atas level saya.
Media sosial membuat proses ini menjadi lebih mudah
lagi. Mencoba berkenalan melalui Linkedin, Twitter dan bahkan Facebook kepada
orang-orang yang akan menghadiri konferensi atau kegiatan networking yang anda
hadiri dan memberitahu mereka bahwa anda berusaha untuk bertemu dengan mereka.
Perkenalan awal ini akan membuat anda menjadi lebih santai dan produktif dalam
hubungan secara pribadi. Dengan mencoba berkenalan, anda telah membuka pintu
kepada kerjasama bisnis yang menguntungkan, dan anda melakukan itu dengan cara
anda sendiri.
Saya belajar memprioritaskan waktu untuk membuat lebih
bersemangat.
Mungkin menggiurkanberangkat dari makan malam untuk
berjejaring dan kembali bekerja, atau dari koktail berjejaring dan langsung
ikut makan malam, jika anda seorang intovert dan anda anda melakukan itu anda
tidak akan mampu membawa diri anda yang terbaik untuk komitmen selanjutnya.
Ambil waktu untuk mengisi tenaga anda, baik itu dengan berjalan-jalan dari
suatu makan siang kembali ke kerja atau dengan menggunakan waktu selama 30 meni
untuk sendirian antara koktail dan makan malam.
Introvert yang menghindari berjejaring melakukan
kesalahan yang mendasar. Menjadi seorang networker yang cerdas adalah sebuah
keharusan –dan itu tidak sesulit seperti yang dibayangkan.
Jika anda seorang yang intovert, apa strategi
berjejaring yang menurut anda bisa dilakukan?
gambar dari sini
gambar dari sini
Post a Comment
Thanks to visit my blog
Terima kasih sudah berkunjung