Masalah yang lumayan berat di negara ini adalah masalah pemerataan. Ya pemerataan, pembagian kue kekuasaan, sumber daya ekonomi, manusia dan pemerataan yang lainnya. Karenanya ada penumpukkan sumber daya manusia yang ga seimbang dan tidak sehat. Coba saja kita liat masalah penyebaran penduduk, sama sekali tidak seimbang. ada kota yang sangat padat sepadat-padatnya, dan disisi lain ada kota yang kosong sesepi-sepinya.
Sebagai contoh saja Jakarta. Ibukota negara yang harus menjadi ibu-ibu lainnya bagi hampir seluruh kota yang ada di Indonesia. Ia sangat menanggung beban yang sangat berat. Sebagai pusat, ekonomi, bisnis, budaya, politik dan tentunya pusat yang lainnya ia menjadi kota yang sangat tidak sehat. BEgitu penuh sesak, begitu tidak ramah, penuh dengan orang dan yah gitu deh... capek...
Selain harus menjaga stabilitas dari begitu banyak dimensi negara ini, jakarta juga harus mengandung begitu banyak anak haram dari begitu banyaknya penduduk migran akibat urbanisasi. Jakarta menjadi kota yang kejam, kata orang lebih kejam daripada ibu tiri! (emang ibu tiri kejam?). Penduduknya apatis, cuek, diam dan sering bersikap kejam dan sadis. Iiih mengerikan. Seakan-akan secara perlahan tapi pasti ia mengubah manusia menjadi robot-robot korban rutinitas atasa nama dalih efektifitas dan efieinsi yang menggerus sisi kemanusiaan. Makanya ga heran kalo Padi langkritik "bukan kah hidup ada perhentian? tak perlu terus kencang berllri?.
Aku ga tahu sebetulnya akar permasalahan utamanya namun ya itu tadi masalah pemerataan ini patut dicurigai. ini bisa menjadi akar dari segala permalahan bangsa ini. Dan itu (ketidakmerataan) terjadi karenamemang tidak didesain untuk seeprti itu. memang sudah ada otonomi daerah namun nampaknya setelah beberapa tahun ini keliahatannya masih belum cukup untuk mendorong terjadinya pemerataan. Yang ada baru pemerataan peluang, peluang bermain curang. Gagasan federasi yang dulu pernah digagas pak Amien itu mungkin perlu dijadikankembali sebagai perbicangan. Ngurus negara sebesar ini tidak akan cukup dengan otda saja.
Hal ini tentunya akan mendoorong pemerataan. Hal lain tentunya membentuk kesempatan yang sama di tiap daerah sehingga semua elemen bisa berdaya danmemiliki kesempatan yang sama. Seseorang tidak perlu datang ke jakarta agar bisa berhasil. Maka Pamuda pun akan kembali ke desa.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment
Thanks to visit my blog
Terima kasih sudah berkunjung