aku ada entah dimana?
bulan sabit menatapku dari balik awan hitam, malu-malu
pohon-pohon berderik menemani sunyi malamku
gelap malam semakin memerangkapku dalam kesunyian
hembusan angin mendinginkan hatiku, membeku
sepasang kelelawar berkejaran di atas atap rumah
suaranya sunyi senyap, mengejekku, mengejekku seluruh anganku
sementara daun-daun dan ranting pohon gemulai bergoyang
mengajakku tenggelam di awal khayal
berselancar di tengah ombak keheningan malam
sementara aku terduduk diam membisu
menyayat hati dan amarahku, benci dalam hati
mengutuk segala kekliruan dan kesalahan dari perjalanan hidup
mungkin aku terlalu menganggap diri ini antagonis
perasaan secara perlahan menguasaiku melebihi rasio
awan hitam semakin lebat menyelimuti sadarku
menutup hampir semua cahaya yang ada di jiwa
membuatku nuraniku mengap-mengap
seperti ikan koki yang terlempar dari tepian kolam akuarium
atau seorang penyelam yang kehilangan tabung oksigen di dasar samudera
aku meronta, mencoba membunuh semua asa
mencoba menggaet seluruh air mata dan duka
menjadi pusara
namun sontak aku tersadar bukan itu yang aku inginkan
aku ingin berlari mengejar segala mimpi
melompat loncat setinggi angkasa
memetik bulan menggapai bintang
berkelana ke langit ke tujuh
ke tempat dimana malaikat berkhalwat
atau kalau mungkin aku akan mendayung di angkasa luas
menyembunyikan matahari dibalik bantal tidurku
mencabut seluruh awan putih dan kusimpan diatas dipan
agar malam nanti aku bisa tidur nyenyak terlelap
aku ingin berjaya diatas singgasana
nun jauh disana di tempat yang jauh
di tempat yang tiada gaduh, tidak ada ramai
di tempat jauh yang tidak akan pernah tersentuh
di sana di dalam sanubari
aku adalah raja di raja
empu segala bahagia
yang punya segala senyum terkulum
penguasa segala canda dan tawa
aku adalah saudagar kebahagiaan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment
Thanks to visit my blog
Terima kasih sudah berkunjung