Harry Potter balik lagi. Kali ini di sekuelnya yang kelima, Potter kembali dari masa liburan dengan petualangan yang lebih seru di Hogwarts. Ceritanya suspense banget, dari mulai konflik internal pribadi, perjuangan mempertahankan hak, Politik, pendidikan sampe tentunya asmara. Kali ini Potter merasa bingung dengan apa yang telah terjadi pada dirinya. Bayangan dan pikiran Lord Voldemort senantias hadir dalam setiap tidurnya. Rasa frustasi dan putus asa membuat ia mersa kehilangan jati diri, sidamping Lord Voldemort yang terus berusaha mengintimidasi alam pikiranny.
Selain blatar belakang cerita sihir yang menunjukkan luar bisanya imajinasi sang pengarang, JK Rowling, Satu yang Menarik bagiku dalam film ini bagiku adalah mengenai power syndromenya sang menteri misteri dan praktek pendidikan di Hogwarts. Diceritakan bahwa Hogwarts yang biasanya mengajarkan materi yang lebih menyentuh realitas dicoba untuk kembali digiring ke pendidikan yang konservatif. Jika sebelumnya para murid lebih diencourage buat belajar dari pengalaman dan apa yang mereka suka dan butuhkan, maka kepala sekolah umbridge mencoba mengembalikan sekolah itu ke sistem tradisional.
Sangat tidak menyenangkan, kebebesan dipasung, aturan diperketat namun subsatnsi belajarnya menjadi agak kering karena menghapal lebih diutamakan dari pada mengerti. Sehingga sekolah dan belajar tidak lagi menjadi proses menyenangkan, tapi sebaliknya malah jadi membosankan, menjadio beban. Singketnya pendidikannya jadi lebih ditekanakan ke masalah kognitif doang padahal aspek psikomotroik dll tidak kalah pentingnya.
pokoknya tonton aja Harry Potter dengan sudut pandang yang lain. Selamat nonton.
aaaah jadi pengen nontoooon... jadi pengen beli bukunya yang terakhir juga... masih jatuh miskin nih, abis tugas akhir kemarin. hiks. *ngitung receh di dompet*
ReplyDeletetonton wae, saya ga punya bukunya boleh pinjem?
ReplyDeleteboleh. dituker coklat ya? (mencari kesempatan dalam kesempitan huehehehehe)
ReplyDelete